Pages

Minggu, 08 Desember 2013

Akord Subdominan



Sesudah memahami dan mempraktekkan progresi akord tonika-dominan-tonika dan variasinya dalam tangganada diatonik mayor C, Anda kini sudah siap untuk memahami dan mempraktekkan akord F. Akord subdominan ini adalah salah satu sokoguru dalam ilmu harmoni Barat.
Sifat dan Peranan Akord Subdominan
Akord mayor ini tidak saja menghasilkan nada yang tegang dan karena itu ingin mencari ketenangan pada akord tonika mayor. Ia juga bersifat progresif.
Sifatnya yang tegang bisa dipahami lebih lanjut dari peranannya. Akord subdominan bisa dipakai sebagai variasi terhadap tonika. Mainkanlah suatu lagu yang dimulai dengan, misalnya, not do - dalam tangganada diatonik mayor C - selama dua ketukan dengan memakai akord tonika C. Kemudian, nyanyikanlah not do kedua selama dua ketukan juga tapi kali ini gantikanlah akord C dengan F. Sesudah itu, akhirilah urutan C-F ini dengan akord C selama empat ketukan. Ulangilah progresi C-F-C beberapa kali dan Anda mendengarkan peralihan dari tonika (C) yang tenang ke subdominan F yang tegang dan sebagai variasi tonika lalu diakhiri dengan tonika yang tenang.

Sifatnya yang pr

ogresif bisa dijelaskan oleh peranannya yang lain. Ia sering dipakai pada puncak lagu yang memakai salah satu dari ketiga not utama triad F (fa-la-do) sebagai not paling tinggi. Pada contoh berikut, not triad subdominan yang dipakai sebagai not paling tinggi adalah la (F). Akord subdominan berperan juga sebagai akord yang mendahului akord dominan, yaitu G.

Subdominan dalam Berbagai Progresi Akord
Sesudah memahami sifat dan peranan akord subdominan tadi, Anda tentu ingin tahu progresi akord macam apakah yang melibatkan F sebagai suatu akord subdominan. Ada beberapa macam urutan akord yang lazim dipakai dan yang melibatkan akord subdominan.
Tonika-subdominan-tonika
Ini suatu progresi akord yang lazim yang di dalamnya akord subdominan ikut berperan. Anda bisa mengulang-ulangi urutan C-F-C dalam tangganada diatonik mayor C ini kalau lagu yang Anda iringi pada gitarmu memang disusun dari rangkaian not yang melibatkan progresi akord ini berkali-kali.
Tonika-subdominan-dominan-tonika
Progresi akord tadi berkembang karena sebelum mengakhiri lagu iringanmu dengan tonika Anda harus memainkan akord dominannya. Akord dominan yang sering dipakai menjelang akhir lagu pada tonika (C) adalah dominan ketujuh. Jadi, urutan akord ini bisa menjadi C-F-G-C, C-F-G7-C, atau C-F-G-G7-C.
Tonika-subdominan-tonika-dominan-tonika
Progresi akord ini adalah perluasan dari progresi akord terdahulu. Anda memainkan pada gitarmu urutan akord C-F-C-G-C. Kalau dominan ketujuh ditambahkan, Anda bisa memainkan urutan C-F-C-G7-C atau C-F-C-G-G7-C.
Dominan ketujuh-dominan-tonika?
Dalam memainkan akord dominan dari progresi tadi dan sebelumnya, akord dominan manakah yang mendahului yang mana? Akord dominan (G) mendahului dominan ketujuh (G7).
Alasannya? Kedua-duanya tidak tenang dan ingin mencari ketenangan nada pada akord C. Triad C berisi urutan not do-mi-sol. Kalau akord G7 tidak dipakai tapi hanya akord dominannya (G), maka Anda bisa beralih secara langsung ke C sebagai akord di akhir lagu. Kedua akord ini punya not sol (G) sebagai not penghubung: sol dari sol-si-re (G) dan sol dari do-mi-sol (C). (Nada penghubung akord akan dibicarakan pada kesempatan lain.) Akord dominan G7 punya urutan not sol-si-re-fa. Ia, seperti G, punya not sol yang ada juga pada akord C. Tapi kelebihan G7 adalah not fa yang tegang yang ingin beralih ke not mi dari akord C. Dengan demikian, urutan akord G7-G-C di akhir suatu lagu adalah keliru.
Dominan-subdominan-tonika?
Apakah progresi akord dominan-subdominan-tonika betul? Konkritnya, apakah urutan akord G (G7)-F-C betul? Tidak betul.
Mengapa salah? Semua nada dalam akord dominan - sol-si-re (G) atau sol-si-re-fa (G7) - menuju ke tonika: do-mi-sol (C). Mengakhiri lagu dengan akord tonika yang didahului akord dominan cukup dengan satu not do dari tonika sebagai nada bas yang tenang. Tapi mengakhiri lagu dari dominan ke tonika lewat subdominan (F) mubazir. Baik akord subdominan (fa-la-do) maupun tonika (do-mi-sol) punya not do. Mengulangi dua not tonika di akhir lagu dirasa tidak perlu. Jadi, progresi akord dominan-subdominan-tonika (G atau G7-F-C) menyalahi aturan progresi akord yang betul.
Progresi akord tadi bisa dibetulkan melalui dua kemungkinan urutan. Pertama, urutan dominan-subdominan-dominan-tonika (G-F-G-C). Kedua, dominan-tonika-subdominan-dominan-tonika (G-C-F-G atau G7-C). Salah satu urutan ini betul.


Notasi Ritmik
Untuk melatih pemakaian akord subdominan dalam berbagai progresi tadi, Anda akan mempelajari suatu pola iringan yang baru pada gitarmu. Anda diperkenalkan pada kebalikan down-strum, yaitu, up-strum, membunyikan senar gitar secara serempak dari senar paling kecil ke senar paling besar. Notasi ritmiknya demikian:

Mainkanlah birama pertama berkali-kali sampai Anda menguasainya lalu akhirilah dengan satu pukulan down-strum pada birama kedua. Caranya? Mainkanlah down-strum sesuai ketukan lagu untuk ketiga ketukan pertama birama pertama. Ketukan keempat yang tadinya bernilai seperempat sekarang dipecah menjadi dua bagian. Separuh ketukan Anda masih mainkan sebagai down-strum pada angka empat, tapi paruhan berikut Anda mainkan dengan teknik up-strum. Meskipun ketukan keempat birama pertama terdiri dari dua bagian notasi ritmik, ketukan dasarnya satu dan membentuk ketukan dasar keempat dalam birama itu.
Untuk melatih birama pertama, tetapkanlah temponya yang memudahkan Anda melatih pola pukulan gitarmu. Sambil mengetuk sesuatu yang berbunyi jelas dengan suatu ujung jarimu mengikuti tempo yang sudah Anda tetapkan, hitunglah dalam bahasa Inggris: one-two-three-four and. Percepatlah ucapan four and begitu rupa sehingga ucapan itu selesai dalam satu ketukan, yaitu ketukan keempat birama pertama.
Kalau perasaan ritmik dari menghitung ketukan keempat dengan ucapan tadi sudah beres, ulangi hitunganmu untuk birama pertama beberapa kali. Ini untuk mempermudah teknik memukul gitarmu nanti.
Sudah mantap? Sekarang, berlatihlah untuk menguasai pola irama baru ini melalui notasi ritmik tadi. Ulangilah birama pertama beberapa kali lalu akhirilah dengan satu pukulan pada birama kedua. Kalau sulit, pakailah siasat yang sudah dijelaskan: mulailah dengan tempo yang lambat lalu berangsur-angsur naikkanlah tempo itu sampai mencapai tempo yang agak cepat.

6 komentar:

  1. Wahh mantap gan,, akhirnya dpat blog juga yg mau mengajrkan tentang musik dan instrumennya,, Thank's Gan

    BalasHapus
  2. hehehhe iyaa gan, msih kepengen perbanyak postingan supaya dapat pahala gan...kwkwk

    BalasHapus
  3. bener kata bro Sabri nih,, jarang ada blog yng share ttg musik.. keren dah buat andminnya.. salam kenal, salam tampar n slam sukses gan ;v

    BalasHapus
  4. mantaaaap ifo baru nih :D
    mantaaaap gan :D
    jgn lupam mampir balik :D
    salam kenal

    BalasHapus
  5. andre...lo msih kenal gw kagak??

    BalasHapus
  6. Menarik nih, tapi masih enggak ngerti. :v

    BalasHapus